Beberapa hari belakangan ini, tingkat polusi udara yang mencekam mengepung Jakarta dan daerah sekitarnya. Buat para orang tua yang tinggal di wilayah perkotaan pasti sudah tidak asing kan dengan polusi udara.
Tapi, gimana dengan nasib anak? Padahal kesehatan anak adalah masa depan kita. Tapi faktanya, udara kotor yang mereka hirup adalah ancaman tersembunyi karena menjadi pembunuh senyap bagi masa depannya!
Jajanan manis yang berlebih saja kita larang, kok polusi udara yang buruk kita diemin?
Polusi udara yang sudah lama terjadi terus mengancam kesehatan masyarakat mulai dari dalam kandungan, bayi, anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia. Namun, bagi kelompok sensitif seperti bayi dan anak-anak memilih potensi lebih tinggi terkena dampak kesehatan dari polusi udara karena anak-anak punya potensi hirup lebih banyak polusi.
American Lung Association Children and Air Pollution memberikan informasi bahwa anak-anak memiliki risiko khusus dari polusi udara karena organ tubuh mereka, misalnya jantung dan paru-paru serta sistem pernapasan dan kardiovaskular, masih dalam tahap perkembangan.
Selain itu, ternyata setiap hari anak-anak dapat menghirup lebih banyak udara daripada orang dewasa. Hal ini karena anak-anak memiliki jumlah frekuensi pernapasan lebih banyak daripada orang dewasa, namun memiliki imunitas tubuh yang masih rendah.
Namun, bukan cuman anak, bayi dalam kandungan pun ikut terancam. Beberapa penelitian menghubungkan polusi udara dengan tengkes (stunting), berat badan lahir rendah, dan kelahiran prematur. Salah satunya dilaporkan Vivian C Pun dan tim di jurnal Environmental Science and Pollution Research International pada 2021 yang menemukan hubungan positif yang signifikan antara bayi dalam masa kehamilan dan peningkatan paparan PM 2.5 sebesar 10 μg/m3 selama seluruh kehamilan. Sedangkan dalam masa trimester kedua dan ketiga dan paparan tinggi PM 2.5 selama seluruh kehamilan mengalami peningkatan risiko stunting pasca kelahiran sebesar 19%
Karena kasus polusi udara yang kian memburuk, lebih dari 7rb anak sudah menderita karena beberapa penyakit respirasi seperti Pneumonia, Tuberkulosis, Asma, Kanker Paru dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Dan Lebih dari 10.000 kematian, 5.000 rawat inap dan 7.000 anak mengalami berbagai masalah kesehatan setiap tahunnya dengan biaya yang harus ditanggung triliunan rupiah!
Para bunda, masih mengangap sepele dengan polusi udara? Yuk, bantu jaga kesehatan masa depan anak kita. Follow dan terus dukung @bicaraudara untuk melakukan perubahan bagi kebijakan kualitas udara yang lebih bersih!