Logo Bicara Udara

Memilah Sampah dengan Tepat untuk Udara yang Sehat

Hi, Parents! kalian tau nggak sih, setiap tahun di Indonesia, ada sekitar 7,2 juta ton sampah yang belum dikelola dengan baik? Ini setara dengan 1 juta ekor Gajah Afrika lho! Angka ini nggak cuma bilangan biasa, tapi juga menunjukkan betapa pentingnya kita semua perlu turut aksi dalam memperbaiki masalah ini. Nah, salah satu hal kecil yang bisa kamu lakukan adalah memilah sampah dengan benar!

Kamu mungkin belum tahu, kalau sampah yang dibakar sembarangan bisa bikin polusi udara makin parah. Ada gas dan partikel PM2.5, dari pembakaran sampah yang bisa membuat udara jadi nggak sehat buat kita. Tapi jangan khawatir, dengan memilah sampah dengan benar, kita bisa bantu kurangi risiko pembakaran sampah yang bikin masalah ini makin besar.

Selain bikin udara lebih bersih, memilah sampah membuat kita memanfaatkan dan mendaur ulang barang-barang yang masih bisa dipakai. Misalnya, kertas, plastik, kaca, dan logam yang masih bagus bisa kita pisah dari sampah lainnya. Dengan begitu, kita bisa bantu kurangi sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir dan bikin lingkungan jadi lebih sehat.

Cara memulainya gampang banget!

Pertama, kenali jenis sampah.

Terdapat beberapa jenis sampah, tergantung dari bentuk dan sumbernya. Terdapat sampah organik, anorganik dan residu. Mari kita bahas satu persatu jenisnya.

 

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan bisa terurai secara alamiah/biologis. Misalnya sisa makanan, dedaunan, atau ranting yang ada di halaman rumah.

Hierarki atau tingkatan pengelolaan sampah organik adalah sebagai berikut:

Sampah organik dapat dikurangi dengan merencanakan belanja dan konsumsi sejak awal. Jikapun berlebih bisa dimulai dengan mendonasikan ke masyarakat sekitar. Jika tidak bisa didonasikan dan masih layak dikonsumsi dapat diberikan kepada hewan peliharaan seperti ayam atau kucing. Masih tetap ada sisa? Maka kita bisa mencoba beberapa cara pemrosesan sampah organik untuk mendapat produk bermanfaat darinya:

  • Pengomposan dengan Biopori

Sangat mudah dilakukan dan jenis sampah organik yang bisa diproses menggunakan cara ini juga lebih beragam dibanding cara lainnya. Yang sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam biopori hanyalah kertas bertinta dan minyak jelantah sisanya hampir semua sampah organik boleh dimasukkan. Kekurangannya adalah cara ini tidak cocok untuk tempat tinggal tanpa lahan. Tonton Cara Membuat Lubang Biopori

  • Pengomposan dengan Pot atau wadah besar berpori

Untuk sampah taman (daun kering atau ranting kecil), kulit buah, potongan sayur, nasi basi bisa menggunakan pengomposan menggunakan pot atau wadah besar berpori. Sebaiknya tidak digunakan untuk mengompos sisa makanan, daging, tulang atau kotoran binatang karena akan mengundang binatang. Yang perlu dilakukan adalah dengan melapisi wadah dengan tanah atau media tanam sebelum memasukkan sampah organik yang setelahnya perlu ditutup lagi dengan media tanam atau tanah. Untuk mempercepat pembusukan bisa menggunakan EM4 ditambah gula. Lagi-lagi cara ini sebaiknya dilakukan di area tempat tinggal dengan lahan terbuka karena air kompos akan keluar dari bawah wadah dan bagian atas terbuka yang mana mungkin kurang pas ditaruh di dalam ruangan.

Tonton Cara Membuat Kompos dengan Wadah Berpori

Tonton Cara Membuat Kompos dengan Wadah Berpori (opsi 2) 

  • Pengomposan dengan ember tumpuk atau komposter dispenser

Inilah cara pengomposan yang mungkin cocok dilakukan di dalam ruangan seperti untuk Parents yang tinggal di Apartemen. Jenis sampah yang bisa dan tidak bisa diproses dengan cara ini sama dengan cara pengomposan di dalam wadah terbuka. Tonton Cara Membuat Kompos dengan Ember Tumpuk

  • Pengomposan dengan cacing

Jika Parents menginginkan adanya produk lain selain kompos dari pengolahan sampah organik di rumah, pengomposan dengan cacing layak dicoba. Dengan cara ini, tidak hanya kompos yang kita dapatkan, tetapi juga cacing yang semakin banyak dan dapat disebar ke kebun kita sebagai hewan yang membantu kesuburan tanah. Dengan catatan, pengomposan dengan cacing hanya dapat mengolah sampah sisa sayur dan buah lunak dan tidak asam. Tonton Cara Pengomposan dengan Cacing

  • Pengomposan dengan Black Soldier Fly (BSF)

Produk lainnya yang bisa dihasilkan dari pengolahan sampah adalah larva BSF yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan unggas atau ikan. Jadi pengolahan sampah dengan cara ini cocok untuk Parents yang punya memelihara unggas atau ikan. Jenis sampah yang dapat diolah oleh Black Soldier Fly beragam terutama untuk sampah sisa makanan dan daging, tetapi tidak cocok untuk sampah taman. Cara Pengolahan Sampah Organik dengan BSF

  • Eco Enzyme

Cara lain dalam mengolah sampah organik adalah dengan membuat Eco Enzyme. Selain mengolah sampah organik, Anda akan mendapatkan Eco Enzyme dengan banyak manfaat seperti pencuci buah sayur, pembersih piring, pestisida alami hingga pembersih udara. Namun, sampah organik yang dapat diolah melalui pembuatan Eco Enzyme terbatas di kulit sampah buah atau sayur layu tidak busuk. Lihat Cara Membuat Eco Enzyme

Sampah daur ulang adalah sampah yang sulit terurai secara biologis dan proses penghancurannya membutuhkan penanganan di tempat khusus. Contoh dari sampah anorganik, misalnya plastik, kaleng, kertas, dan lain-lain.

Sampah lainnya atau residu adalah sampah yang terdiri dari material yang tidak dibutuhkan lagi, baik untuk pengomposan maupun untuk didaur ulang. Contohnya: Popok, pembalut, batu baterai, kulit durian, dll

Kedua, pisahkan atau pilah sampah

Ayo ajak keluarga untuk memilah sampah! Cara memilah sampah di rumah bisa dimulai dengan menyediakan tempat sampah berbeda untuk setiap jenis sampah. Biasanya, orang menggunakan tiga warna tempat sampah berbeda, yaitu hijau untuk organik, biru untuk daur ulang, dan hitam untuk residu. Parents bisa mengelola sampah sesuai dengan jenis sampah yang ada.

Untuk sampah daur ulang, lakukan tahap kumpulkan dan bersihkan. Setelah itu sampah dapat diserahkan ke bank sampah, digunakan kembali atau didaur ulang. Cari Bank Sampah Terdekatmu Di Sini

Dengan cara kecil ini, kamu udah bisa bantu lingkungan jadi lebih bersih dan sehat. Yuk, mulai sekarang, kita jaga bumi kita bersama-sama!

Sumber:

https://waste4change.com/blog/belajar-memilah-sampah/

https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/cara-memilah-sampah-di-rumah/

https://www.kemenkopmk.go.id/72-juta-ton-sampah-di-indonesia-belum-terkelola-dengan-baik

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *