Logo Bicara Udara

Menumbuhkan Optimisme akan Perwujudan Udara Bersih di Cikarang: Screening “Sengal” dan Diskusi Publik bersama President University

Demi menjangkau lebih banyak mahasiswa dalam memahami pentingnya kualitas udara yang baik di sekitarnya, Bicara Udara bersama President University melaksanakan kegiatan screening film “Sengal”, sebuah karya kolaborasi Bicara Udara dengan Vinci Studios. Film ini menekankan dampak buruk dari polusi udara untuk kesehatan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di Jabodetabek.

Pada kegiatan yang dilakukan pada Rabu, 25 Januari 2023, Bicara Udara menggandeng Bike2Work, komunitas pesepeda terbesar di Indonesia yang memiliki basis di Cikarang. Berlokasi di President University Convention Centre, Nonce Stella Nelwan dari Bike2Work Cikarang, dan Kathleen Yasmin sebagai perwakilan mahasiswa, memantik diskusi tentang pengalaman pribadi akan dampak polusi, dan apa yang bisa kita lakukan untuk meminimalisasi polusi.

“Saya bersama 300 anggota Bike to Work lainnya percaya, kita bisa membuat solusi dari permasalahan polusi udara dengan bersepeda. Memulai pilihan untuk bersepeda memang berat pada awalnya, namun konsistensi dan tujuan untuk memulai gaya hidup sehat ramah lingkungan merupakan kunci keterbiasaan.” ungkap Nonce.

Nonce bersama anggota Bike to Work lainnya kerap kali pergi bekerja menggunakan transportasi sepeda. Mereka memiliki visi untuk menarik perhatian lebih banyak masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan bersepeda sebagai moda transportasi untuk beraktivitas.

Kathleen, sebagai perwakilan mahasiswa berujar bahwa salah satu langkah utama untuk memperjuangkan kampanye udara bersih adalah dengan meningkatkan awareness masyarakat terlebih dahulu.

“Sebagai generasi penerus bangsa, yang dapat kita lakukan lebih baik lagi adalah sistem pengendalian polusi udara yang terintegrasi.” tambahnya.

Pada sesi tanggapan dari audiens, adik kandung dari Putri Aisyaffa yang kisahnya diangkat di film “Sengal”, sembari menegaskan bahwa memang ada kelompok orang yang lebih sensitif terhadap polusi udara. Jika kita termasuk dalam orang-orang yang cukup ‘kebal’, bukan berarti polusi udara tidak ada, hanya mungkin menunggu waktu untuk dampaknya mengganggu kita.

“Kontribusi untuk menjaga kualitas udara dapat dilakukan dari diri sendiri, ditambah dengan peningkatan kebijakan dari pemerintah.” Ungkap Kathleen.

Jika kamu ingin berpartisipasi dalam diskusi tentang polusi udara, tunggu dan ikuti pemutaran film “Sengal” bersama organisasi dan komunitas lainnya, ya! Cari tahu infonya di Instagram @bicaraudara.