Logo Bicara Udara

Gen Z Berhak Udara Bersih, Mahasiswa Diajak Jadi Duta Kualitas Udara

Pada Juni 2022, konsentrasi particulate matter (PM) 2.5 udara DKI Jakarta bisa mencapai 16 kali lipat di atas standar World Health Organization (WHO). Menurut laporan Air Quality Life Index (AQLI), kondisi ini dapat mengurangi angka harapan hidup hingga 5-7 tahun dan meningkatkan risiko beberapa penyakit seperti jantung, paru-paru dan saraf, terutama terhadap kelompok rentan. 

Mengajak generasi Z sadar akan hak menghirup udara bersih, Bicara Udara sebagai organisasi non profit yang bergerak di bidang advokasi untuk meningkatkan kesadaran atas kualitas udara, menggelar program Biru Voices 2022. Baca juga: Hanya 20 dari 4.500 Kampus Indonesia Masuk Ranking Dunia, Ini Kata Kemendikbud Biru Voices merupakan program pembentukan duta kampanye yang menyasar anak muda untuk menyuarakan pentingnya hak atas udara bersih dan bersama-sama mendorong perbaikan kualitas udara dari lingkungan terdekat. 

Program ini mengajak mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk memahami isu udara bersih dan aktif menyuarakan pendapat akan hak atas udara bersih bagi masyarakat sekitar. Maudy Ayunda yang menjadi salah satu pemateri Biru Voices mengatakan bahwa anak muda dapat menjadi gaung pengetahuan mengenai masalah dan upaya perbaikan kualitas udara.

Maudy Ayunda as a Public Figure, Creator and Forbes 30 Under 30

“Polusi udara berdampak buruk bagi seluruh lapisan masyarakat, dan kami percaya bahwa anak muda dapat menjadi gaung untuk mendemokratisasi pengetahuan mengenai problem dan upaya perbaikan kualitas udara,” ujar Maudy.

Menurut Maudy, banyak mitos terkait kualitas udara yang harus dipertanyakan lagi, seperti warna langit yang biru belum tentu mengindikasikan kualitas udara yang baik. Untuk itu, lanjut Maudy, sebelum melakukan kegiatan luar ruangan, dia menggunakan air quality tracker untuk memastikan kualitas udara sedang dalam kondisi baik. 

Saatnya menjadi bagian dari kampanye udara bersih 

Bertemakan #BersuaraUntukUdaraBersih, Bicara Udara bersama Nafas Indonesia dan Yayasan Indonesia Cerah telah menyeleksi 11 mahasiswa dari 9 universitas di seluruh Indonesia yang memiliki ketertarikan yang tinggi pada masalah polusi udara, public speaking, dan rekam jejak akademis yang baik. 

Nantinya para mahasiswa terpilih akan dibina untuk menjadi duta kampanye udara bersih yang berjulukan Biru Voices. Bertempat di Artotel Thamrin, selama 5 hari semua peserta Biru Voices akan mengikuti rangkaian kelas Bootcamp, sebuah bagian dari program Biru Voices yang dapat meningkatkan kepedulian dan memperdalam pengetahuan mereka mengenai isu polusi udara. 

Peserta akan diperkaya dengan berbagai macam ilmu untuk upaya perbaikan kualitas udara, seperti kebijakan publik, transisi energi, kesehatan publik, komunikasi untuk kampanye, dan lainnya. Founder Bicara Udara, Ratna Kartadjoemena menyebutkan bahwa Survei Indikator Politik Indonesia dengan Yayasan Indonesia Cerah pada Oktober 2021 menemukan bahwa generasi muda paham mengenai bahaya krisis iklim dan perlunya pelestarian lingkungan. “Maka itu, sangat penting untuk Biru Voices untuk menghadirkan berbagai ahli dari organisasi rekan kami, agar dapat membekali anak muda terpilih dengan seluk beluk isu polusi udara dari berbagai perspektif, baik itu lingkungan, sosial, dan kesehatan,” tambahnya. 

Sementara itu, Brigitta Sheren Patricia sebagai salah satu mahasiswa peserta Biru Voices dari President University mengatakan alasannya mengikuti Biru Voices karena menyadari bahwa kesadaran atas hak udara bersih di Indonesia masih cukup kurang. “Melalui Biru Bootcamp, saya yakin saya dapat lebih berdaya untuk menyuarakan mengenai isu polusi udara dan dampaknya terhadap kesehatan kita, termasuk menggerakkan anak muda lain untuk turut peduli akan masa depan dengan udara yang bersih,” ungkapnya. 

Kesebelas mahasiswa yang terpilih untuk menjadi Biru Voices 2022 adalah:

  1. Muhammad Sadam Vifo, Universitas Pancasila
  2. Nurfadhilah Febrismi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  3. Anthony Emmanuel, President University
  4. Jason Dharma, Sampoerna University
  5. Sadewa Bagus Rahmat Muliawan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
  6. Najma Amalia K, President University
  7. Florentina Angelica, Universitas Katolik Parahyangan Bandung
  8. Sofyan Hamid Azhari, Universitas Negeri Jakarta
  9. Narulita Christina Exaudia, Institut Teknologi Bandung
  10. Brigitta Sheren Patricia, President University
  11. Kristin Ina Binna, Universitas Trisakti

Seusai Bootcamp, kandidat Biru Voices 2022 diharapkan dapat menjadi juru bicara pentingnya hak udara bersih di lingkungannya, termasuk di universitasnya untuk memperkuat jaringan anak muda yang peduli akan udara bersih. Mereka juga mendapatkan kesempatan magang di Bicara Udara, Nafas dan Yayasan Indonesia Cerah untuk terus mengaplikasikan ilmu yang didapat ke aktivisme di dunia nyata.