Polusi udara yang memburuk di Jakarta semakin ramai diperbincangkan, mulai dari membahas bahaya polusi udara terhadap kesehatan pernapasan, bahaya polusi udara terhadap anak-anak, upaya pencegahan atau perlindungan diri hingga solusi dalam menangani polusi udara.
Seperti yang banyak dipercayai oleh masyarakat, salah satu solusi dalam mengurangi polusi udara adalah dengan melibatkan pohon dan ruang terbuka hijau. Tapi tau ga sih kalau sebenarnya pohon tidak efektif dalam mengurangi polusi udara?
Pada dasarnya, polusi udara berasal dari dua komponen yaitu gas dan partikel. Polusi udara yang bentuk gas dapat tercampur dalam atmosfer dan dapat diserap oleh daun melalui proses fotosintesis yang mengubah zat karbondioksida (CO2) menjadi oksigen (O2).
Sedangkan polusi udara dalam bentuk partikel yang terdispersi dalam udara, tidak dapat diserap oleh daun. Polusi udara dalam bentuk partikel memiliki beberapa ukuran dan yang paling bahaya adalah partikel dengan ukuran kurang dari 2.5 mikrometer atau sering disebut particulate matter (PM) 2.5.
Tapi, walaupun tidak sepenuhnya efektif dalam mengurangi polusi udara, pohon tetaplah penting bagi lingkungan kita. Beberapa manfaat pohon bagi lingkungan
- Pohon merupakan penghasil oksigen. Melalui proses fotosintesis, pohon menghasilkan oksigen yang bersih, memperbaiki kualitas udara dan memelihara keseimbangan oksigen di lingkungan sekitarnya.
- Pohon dapat menyerap jejak karbon. Misalnya, seperti pohon eukaliptus yang mampu menyerap karbon sebesar 40,7 ton per tahun per hektar.
- Pohon dapat mencegah longsor di dataran tinggi serta menahan laju abrasi di kawasan pesisir. Hutan dapat mencegah erosi tanah dan banjir karena akar tumbuhan dapat menyerap dan menahan laju air.
Nah, walaupun tidak efektif dalam mengatasi polusi udara dari partikel. Pohon tetaplah bernilai dan memiliki fungsi yang banyak bagi lingkungan.
So, Tetap lindungi hutan kita ya!
