Mengenal Polusi Udara dan PM2.5
Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar polusi udara disebut? Asap knalpot, asap bakar sampah, asap rokok? Ya itu termasuk ke dalam polusi udara loh. Menurut World Health Organization (WHO), polusi udara adalah pencemaran lingkungan di dalam atau di luar ruangan oleh bahan kimia, fisik, atau biologis yang mencemari udara.
Secara umum, polusi udara dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yakni bahan partikulat (particulate matter atau PM) dan Gas. PM adalah sejenis partikel yang dapat berasal dari sumber alami maupun sebagai reaksi kompleks atas bahan kimia di atmosfer atas aktivitas manusia seperti pembangkit listrik, pabrik, dan kendaraan bermotor. Di sisi lain, polusi udara gas yang paling dominan mempengaruhi kesehatan manusia adalah: karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), belerang oksida (SOx), hidrokarbon (HC) serta gas rumah kaca.
Polusi udara yang masuk ke dalam indikator indeks kualitas udara (AQI) adalah Partikulat Mikron PM2.5 dan PM10. PM2.5 atau polutan udara yang berukuran 2,5 mikron ini menjadi sangat berbahaya bagi tubuh karena ia memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga mengakibatkan mudah terhirup dan sulit untuk disaring (bahkan ketika kita memakai masker). Diameter partikel ini lebih kecil daripada rambut manusia, bahkan lebih kecil dari sel darah merah.
Jika PM2.5 terhirup tubuh, ia akan masuk sangat dalam ke paru-paru kita. Begitu masuk ke dalam tubuh kita, PM2.5 tidak bisa keluar sehingga akan menumpuk dalam tubuh dan menimbulkan berbagai penyakit.
Dampak polusi udara bisa terasa secara langsung dan tidak langsung. Jika terpapar langsung dapat menyebabkan mata perih, pusing, batuk-batuk, sesak bahkan pingsan. Namun dampak buruk polusi udara bisa bersifat akumulatif menempel pada tubuh yang menyebabkan:
- Gangguan pernapasan: Udara kotor yang menumpuk bisa menimbulkan risiko ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), asma dan bronkitis semakin parah.
- Ancaman Jantung: Risiko sakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi dapat meningkat karena polusi udara.
- Gangguan Paru: Paru-paru dapat terkena penyakit serius seperti pneumonia, emfisema, dan kanker paru-paru.
- Gangguan pertumbuhan anak: Mengganggu pertumbuhan paru-paru dan kesehatan bayi dan anak, bahkan mempengaruhi kecerdasan kognitif anak
- Masalah Kesehatan Lainnya: Risiko gangguan saraf, reproduksi, dan bahkan kematian dini bisa meningkat karena paparan polusi udara dalam jangka panjang.
Mengenal Cara Memantau Kualitas Udara dan Cara Mengurangi Paparan Polusi Udara
Wah banyak sekali ya dampak buruk dari polusi udara bagi kesehatan kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara mengurangi paparan polusi udara. Pertama, kita harus mengenal Indeks Kualitas Udara (AQI). AQI adalah sebuah indeks yang menunjukkan indikasi polusi udara di suatu lokasi tertentu. AQI adalah metode pengukuran global yang dimulai dari titik 0 di ujung paling bawah dan dapat melebihi 300 di ujung paling atas. Semakin tinggi nilai AQI, semakin tinggi tingkat polusi udara dan semakin tinggi risiko udara terhadap kesehatan kita (Nafas, 2024).
AQI terbagi menjadi enam kategori dengan warna berbeda. Tiap kategori menggambarkan tingkat perhatian terhadap kesehatan yang berbeda. Warna kategori membantu orang-orang untuk menentukan kualitas udara di wilayah mereka dengan cepat. Nilai AQI 100 atau lebih rendah umumnya dianggap cukup aman.
Kedua, kita harus mulai membiasakan diri mengecek tingkat kualitas udara sebelum melakukan aktivitas di luar ruang seperti olahraga dan jalan-jalan melalui beberapa aplikasi maupun website berikut ini:
- Dari sisi pemerintah, kita bisa mengecek kualitas udara melalui BMKG (https://iklim.bmkg.go.id/id/kualitas-udara-indonesia/), maupun website Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dari wilayah setempat (Contoh: DLH kota-kota besar seperti Jakarta, Jogja, dan Surabaya memiliki kanal tentang kualitas udara wilayahnya).
- Dari sisi swasta, kita bisa mengecek kualitas udara melalui aplikasi Nafas (https://nafas.co.id/) maupun website IQ Air (https://www.iqair.com/indonesia)
Setelah mengetahui tentang polusi udara dan bagaimana memantau kualitas udara disekitar kita, selanjutnya, kita perlu mengetahui bagaimana cara mengurangi paparan polusi udara. Saat ini, melindungi diri dan keluarga dari paparan polusi udara merupakan suatu keharusan.
Berdasarkan rekomendasi Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara dari Kementerian Kesehatan, cara mengurangi paparan polusi udara adalah dengan menerapkan 6M + 1S, yaitu:
- Memeriksa kualitas udara melalui aplikasi atau website sebelum beraktifitas
- Mengurangi aktivitas luar ruangan dan menutup ventilasi rumah/kantor/sekolah/tempat umum di saat polusi udara tinggi.
- Menggunakan penjernih udara dalam ruangan
- Menghindari sumber polusi dan asap rokok
- Menggunakan masker saat polusi udara tinggi
- Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
- Segera konsultasi daring/luring dengan tenaga kesehatan jika muncul keluhan pernapasan.
Mengenal Cara Mengurangi dan Mengatasi Masalah Polusi Udara
Masalah polusi udara adalah masalah yang kompleks, namun bukan berarti kita tidak dapat terlibat dan membuat perubahan dari sekitar kita. Dengan mengetahui tentang apa itu polusi udara dan dampaknya bagi kesehatan kita, kamu dapat terlibat dalam mengurangi polusi udara secara individu dan kolektif. Di level individu kamu dapat mengadopsi gaya hidup yang ramah lingkungan dengan mulai memilah sampah, tidak membakar sampah, menggunakan transportasi umum, dan bijak melakukan konsumsi untuk kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, kamu juga bisa terlibat dalam upaya kolektif dengan melibatkan diri pada komunitas maupun organisasi tentang udara bersih seperti Bicara Udara.
Berikut beberapa langkah penting yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah polusi udara sesuai dengan kemampuanmu