Apa yang terlintas di benakmu ketika mendengar tentang dampak buruk polusi udara? Ya, begitu banyak permasalahan kesehatan akibat polusi udara, termasuk kesehatan kulit. Jadi, kalau selama ini kamu merasa sering berjerawat, atau bahkan mengalami tanda-tanda penuaan seperti keriput dan kerut, bisa jadi hal ini karena kamu sering terpapar polusi udara!
Sebuah jurnal yang diterbitkan oleh International Journals of Women’s Dermatology tahun 2020 menyatakan bahwa polusi udara merupakan salah satu penyebab utama dari penyakit kulit yang dialami oleh manusia. Jurnal lainnya yang diterbitkan oleh Wiley’s Dermatologic Therapy di tahun 2021 menyebutkan bahwa polusi udara yang kebanyakan disebabkan oleh kendaraan bermotor dan bahan bakar fosil berdampak negatif bagi kulit. Partikel dan gas yang dihasilkan, seperti 03, CO, dan CO2 adalah pemicu utama selulitis, psoriasis, dan kanker kulit.
Berikut ini merupakan efek negatif berkepanjangan dari polusi udara, yang mana yang pernah atau sedang kamu rasakan?
1. Kulit iritasi dan mudah berjerawat
Polusi udara menyebabkan pori-pori kulit menjadi tersumbat sehingga terjadi peradangan, yang memicu jerawat untuk muncul. Kulit yang terkena paparan polusi udara secara terus-menerus juga menjadi kering dan lebih mudah terkena iritasi. Hal ini disebabkan, polutan yang menumpuk di wajah dapat menghilangkan minyak alami yang dimiliki kulit.
2. Penuaan dini
Penuaan dini disebabkan oleh paparan polutan-polutan dari udara ke dalam kulit, yang merusak sel kulit dan mempercepat proses penuaan. Paparan ini juga menyebabkan keriput, garis halus, hingga bintik-bintik tanda penuaan.
3. Kanker kulit
Risiko terjadinya kanker kulit menjadi semakin tinggi dengan kadar polusi yang diterima kulit sehari-hari. Udara yang tercemar mengandung polutan seperti hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), ditambah dengan partikel dari knalpot kendaraan bermotor dapat merusak DNA kulit yang berdampak pada kemungkinan terjadinya kanker kulit.
Waduh, sebegitu berbahaya dampak polusi udara terhadap kesehatan kulit. Lalu bagaimana kita dapat meminimalisasi dampak negatif tersebut?
1. Membersihkan kulit dengan teratur
Selalu bersihkan kulit wajah dan tubuh secara teratur serta menyeluruh dengan produk pembersih yang lembut. Ini juga akan membantu menghilangkan kotoran dari polusi yang terpapar ke kulit, agar pori-pori tidak tersumbat.
2. Menggunakan tabir surya
Sinar UV yang dihasilkan oleh matahari memperburuk kerusakan kulit setelah terpapar oleh polusi udara. Tabir surya digunakan untuk menjaga kelembaban kulit dan menahan sinar UV ketika beraktivitas.
3. Gunakan skincare dengan antioksidan
Antioksidan yang terkandung dalam skincare seperti Vitamin C atau Vitamin E membantu melindungi kulit dari kerusakan yang disebabkan oleh polusi udara.
4. Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi
Kunci lainnya untuk menjaga kulit berasal dari dalam tubuh. Nutrisi yang diperlukan oleh tubuh, dapat terpenuhi dari makanan sehat seperti buah dan sayuran.
5. Hindari merokok
Kebiasaan merokok tidak hanya berbahaya bagi kesehatan secara keseluruhan, namun juga bagi kesehatan kulit. Aktivitas merokok dapat menyempitkan pembuluh darah yang membuat kulit kekurangan nutrisi. Selain itu, bahan kimia yang dikeluarkan dari asap rokok juga menurunkan produksi kolagen, elastin, dan vitamin A di kulit. Ini adalah beberapa alasan mengapa perokok, atau seseorang yang sering terpapar asap rokok, memiliki kulit yang tampak lebih tua, kendur, dan berkerut. Dengan menghentikan kebiasaan merokok, kamu dapat menjaga kesehatan kulit dan membantu tubuh agar semakin sehat.
Yuk sama-sama terapkan kebiasaan baik ini agar kesehatan kulit kamu dapat tetap terawat. Nah, kalau kamu ingin mendapatkan lebih banyak update mengenai isu polusi udara, follow dan turn on notification Instagram @bicaraudara ya!